Diam-diam Roleplay di TikTok Merusak Anak Kita! Apakah Parents Siap Hadapi Bahayanya?
Sumber: CNA

Relationship / 21 June 2023

Kalangan Sendiri

Diam-diam Roleplay di TikTok Merusak Anak Kita! Apakah Parents Siap Hadapi Bahayanya?

Lori Official Writer
1827

Roleplay (RP) merupakan salah satu permainan yang populer di platform TikTok. Permainan ini menarik karena mengizinkan seseorang untuk mengambil peran orang lain dalam situasi tertentu. Di dalamnya terdapat beragam karakter, mulai dari tokoh aktor dalam film, buku, atau acara televisi yang sedang populer. Tidak heran jika anak-anak sangat menyukai hiburan ini.

Namun, siapa sangka hiburan ini menjadi viral di media sosial setelah seorang ayah memarahi anaknya karena bermain roleplay di rumah. Bagaimana reaksi para orangtua yang luar biasa saat mengetahui anak-anak bermain TikTok? Atau mungkin ada alasan yang melatarbelakangi permainan roleplay ini bagi anak-anak?

 

Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Anak Disabilitas: Inilah Peran Penting Orangtua dalam Mendukung Mereka

 

Menurut Rose Mini, seorang Psikolog Anak dan Keluarga dari Universitas Indonesia, permainan roleplay dapat memiliki beberapa dampak negatif, antara lain:

1. Mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Salah satu dampak negatif dari permainan ini adalah ketidaksesuaian perkembangan kognitif anak sesuai dengan usianya. Misalnya, ketika anak berperan sebagai karakter orang dewasa padahal masih sangat belia, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak secara negatif.

2. Anak berisiko kehilangan citra diri. Risiko lain dari kebiasaan bermain roleplay di dunia maya adalah hilangnya citra diri. Tanpa pengawasan orang tua, anak mungkin tidak lagi memiliki pemahaman yang baik tentang dirinya sendiri karena lebih banyak meniru citra karakter yang mereka perankan dalam roleplay.

3. Anak menutup diri dari lingkungan sosial. Karakter yang dibangun dalam permainan roleplay dapat membuat anak kehilangan minat untuk berinteraksi dengan teman di luar rumah. Mereka dapat berbicara menirukan percakapan dan peran dari karakter yang mereka tiru, sehingga anak mungkin merasa tidak memerlukan teman. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak menjadi enggan bergaul dengan teman lain dan lebih memilih menghabiskan waktu sendirian di kamar karena terlalu asyik bermain roleplay.

 

Baca Juga: Sudah Malam Anak Masih Main Gadget? Ini 4 Cara Untuk Membuatnya Rela Tidak Melakukan Itu

 

Jika sebagai parents Anda menemukan anak yang mulai kecanduan roleplay atau menirukan karakter lain dalam dirinya, Rose Mini memberikan beberapa saran, yaitu:

  • Batasi penggunaan gadget. Orang tua memiliki peran penting dalam mengatur aktivitas anak sepanjang hari. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi penggunaan gadget oleh anak. Sepakati waktu dan durasi bermain gadget yang sesuai.
  • Pantau apa yang anak mainkan di dalam gadget. Jangan mencoba memanjakan anak dengan memberikan hiburan melalui gadget. Namun, pastikan anak mendapatkan pengawasan terhadap konten yang mereka akses saat bermain gadget.
  • Ajak anak untuk berdialog. Memberikan pendidikan kepada anak mengenai konten yang boleh dan tidak boleh ditonton sangat penting dalam melindungi anak dari pengaruh buruk. Jadi, pastikan untuk berdialog terlebih dahulu. Jika anak ternyata tidak mau mendengarkan masukan orang tua, upayakan untuk mendampingi mereka saat bermain roleplay atau tawarkan permainan lain yang menarik.

 

BACA JUGA: Viral Ayah Marahi Anak yang Main Roleplay di TikTok, Seburuk Apakah Pengaruh Roleplay?

 

Dunia ini menyediakan beragam hiburan menarik yang membuat anak semakin terpaku pada gadget. Hal ini merupakan tantangan bagi setiap orang tua yang beragama Kristen. Oleh karena itu, selalu tetap waspada terhadap perkembangan zaman dan jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban teknologi yang membuat mereka kehilangan jati diri sejati dalam Tuhan.

Tetap semangat, Parents! Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Halaman :
1

Ikuti Kami